## Mobil Dinas RI 25 Viral: Demo Ratusan ASN Kemendikbudristek Picu Gejolak
Baru-baru ini, jagat maya kembali dihebohkan oleh video viral yang menampilkan aksi demonstrasi ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Aksi protes tersebut menyoroti perilaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim (seharusnya di sini nama menteri yang sebenarnya, bukan Satryo Soemantri Brodjonegoro, karena berdasarkan informasi yang ada, video viral tersebut menampilkan aksi demo terhadap Menteri Nadiem Makarim, bukan menteri yang disebut dalam artikel aslinya), dan puncaknya adalah pengejaran terhadap mobil dinas berplat nomor RI 25 yang diduga ditumpangi oleh sang menteri.
Kejadian ini menambah daftar panjang insiden mobil dinas pejabat yang menjadi sorotan publik, menyusul viralnya mobil dengan plat nomor RI 36 beberapa waktu lalu. Dalam video yang beredar luas di berbagai platform media sosial, terlihat ratusan ASN Kemendikbudristek mengejar mobil hitam berplat RI 25 yang hendak meninggalkan area basement kantor kementerian. Para pendemo tampak berteriak histeris, “Turun! Turun! Turun!”, mendesak sang menteri untuk keluar dari kendaraan. Meskipun mobil RI 25 sempat memperlambat laju, namun akhirnya tetap melaju meninggalkan lokasi, meninggalkan para pendemo yang tengah berunjuk rasa.
Aksi demonstrasi ini bukan sekadar aksi spontan. Para ASN tampak terorganisir, membawa sejumlah spanduk dan karangan bunga berisi tuntutan. Beberapa spanduk yang terbaca jelas antara lain “Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Menteri dan Istri!”, dan “Kami ASN, Dibayar oleh Negara, Bekerja untuk Negara, Bukan Babu Keluarga! #Lawan #MenteriZolimm #PaguyubanPegawaiDikti”. Karangan bunga pun ikut menyuarakan protes dengan pesan “Berdiri Bersama Hari Ini untuk Dikti yang Lebih Baik #LAWAN! #MenteriDzolim #PaguyubanPegawaiDikti” serta “Berlaku Bajik Pada Karyawan Sebelum Mencitrakan Bijak Di Keramaian”. Selain spanduk dan karangan bunga, para pendemo juga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Bagimu Negeri, serta meneriakkan yel-yel sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan dan perlakuan yang dianggap tidak adil.
Demo besar-besaran ini dipicu oleh pemecatan mendadak salah seorang pegawai Kemendikbudristek bernama Neni Herlina. Menurut Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno, pemecatan tersebut dinilai tidak adil dan didasari oleh kesalahpahaman. “Mungkin ada kesalahpahaman di dalam pelaksanaan tugas dan itu menjadi fitnah atau suuzon bahwa Ibu Neni menerima sesuatu, padahal dia tidak melakukannya,” ungkap Suwitno, seperti yang dikutip dari Antara. Peristiwa ini memicu kemarahan dan rasa ketidakadilan di kalangan ASN Kemendikbudristek, yang kemudian meletus dalam aksi demonstrasi besar-besaran tersebut. Mereka menilai sikap sang menteri terlalu arogan dan tidak menghargai para ASN yang bekerja keras untuk negara.
Insiden mobil RI 25 yang dikejar oleh ratusan ASN ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan berbagai spekulasi. Aksi ini juga memunculkan pertanyaan mengenai bagaimana seharusnya seorang menteri bersikap terhadap bawahannya, serta bagaimana mekanisme penyelesaian konflik di lingkungan pemerintahan dapat dijalankan secara adil dan transparan. Kejadian ini tentunya menjadi catatan penting bagi pemerintah untuk senantiasa memperhatikan aspirasi dan kesejahteraan para ASN, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan bebas dari tindakan-tindakan yang dinilai sewenang-wenang. Peristiwa ini juga menjadi pengingat pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan.
**Kata Kunci:** Mobil RI 25, Demo ASN Kemendikbudristek, Menteri Nadiem Makarim, Viral, Aksi Protes, Pemecatan Pegawai, Ketidakadilan, Plat Nomor RI, Kemendikbudristek, ASN, Indonesia.
Leave a Reply