## Analisis Sensitivitas Gletser di Daerah Everest terhadap Perubahan Iklim: Studi Model Keseimbangan Massa dan Redistribusi Es
**Kata Kunci:** Gletser Everest, Perubahan Iklim, Keseimbangan Massa Gletser, Redistribusi Es, Model Numerik, Pemetaan Gletser, Nepalis
Studi ini menyelidiki sensitivitas gletser di wilayah Everest, Nepal, terhadap perubahan iklim menggunakan model keseimbangan massa dan redistribusi es beresolusi tinggi. Penelitian ini penting karena gletser di wilayah Himalaya, termasuk Everest, merupakan sumber air penting bagi jutaan orang dan berperan signifikan dalam siklus hidrologi regional. Perubahan massa gletser ini memiliki implikasi luas terhadap ketersediaan air, stabilitas lereng, dan kenaikan permukaan laut secara global.
Model tersebut dijalankan menggunakan data suhu dan curah hujan beresolusi tinggi yang berasal dari data stasiun pengamatan terintegrasi. Data ini kemudian dikoreksi biasnya dengan menggunakan observasi independen dari stasiun lain. Periode simulasi historis model mencakup rentang tahun 1961 hingga 2007. Kalibrasi model dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi dengan data pengukuran geodetik perubahan massa gletser bersih antara tahun 1992 dan 2008. Selain itu, kalibrasi juga mempertimbangkan posisi ujung gletser empat gletser besar pada akhir periode kalibrasi, kecepatan rata-rata yang diamati pada beberapa gletser yang tertutup puing, dan luas total area yang tergletserisasi.
Validasi model dilakukan dengan mengintegrasikan observasi lapangan mengenai keseimbangan massa dan ketebalan es gletser, serta data penginderaan jauh mengenai perubahan gletser dekadal. Hasil model menunjukkan bahwa antara tahun 1961 dan 2007, perubahan volume rata-rata di Cekungan Dudh Koshi mencapai -6,4 ยฑ 1,5 kmยณ, merupakan penurunan sebesar 15,6% dari volume es awal pada tahun 1961. Perubahan luas gletser yang dimodelkan pada periode yang sama mencapai -101,0 ยฑ 11,4 kmยฒ, atau penurunan sekitar 20% dari luas awal.
Studi ini menunjukkan sensitivitas tinggi gletser terhadap perubahan iklim di masa mendatang. Penerapan anomali suhu dan curah hujan dari skenario iklim ekstrim (warm/dry dan wet/cold) dari ensemble CMIP5 RCP4.5 dan RCP8.5 menunjukkan adanya kehilangan massa gletser yang berkelanjutan di wilayah Everest sepanjang abad ke-21. Hasil ini menyoroti urgensi untuk memahami dan memprediksi dampak perubahan iklim terhadap gletser di wilayah pegunungan tinggi ini, serta pentingnya pengembangan strategi adaptasi dan mitigasi untuk mengurangi risiko yang terkait dengan perubahan tersebut. Temuan ini dapat memberikan informasi penting bagi para pembuat kebijakan dalam merumuskan strategi pengelolaan sumber daya air dan mitigasi bencana terkait gletser di kawasan Himalaya.
**Kesimpulan:**
Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang sensitivitas gletser di wilayah Everest terhadap perubahan iklim. Hasil model menunjukkan penurunan signifikan dalam volume dan luas gletser selama beberapa dekade terakhir, dengan proyeksi kehilangan massa yang berkelanjutan di masa depan. Temuan ini menekankan pentingnya pemantauan dan penelitian lebih lanjut untuk menginformasikan strategi pengelolaan sumber daya air dan mitigasi bencana di wilayah yang rentan ini. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memvalidasi model dan meningkatkan pemahaman tentang dinamika kompleks gletser di lingkungan yang berubah.
**(Jurnal akses terbuka interaktif dari European Geosciences Union)**
Leave a Reply